Pages

Monday, August 19, 2019

MAKALAH ADMINISTRASI ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Mengutip  pendapatan  Muhammad  A.  Buraey  yang  menegaskan  bahwa dewasa ini administrasi menjadi salah satu disiplin ilmu yang sangat penting, baik sebagai bidang kajian ataupun praktek, lantaran adminitrasi berada dipusat seluruh kegiatan  dan  berkepentingan  dalam  seluruh  tingkat  pemerintahan  modern  baik nasional,  negara,  atau  lokal.  Fungsi-fungsi  administrasi  dalam  masa  modern menunjukkan  betapa  pentingnya  untuk  mengembangkan  program  sistem pendidikan  masyarakat,  pembaharuan  kehidupan  bertetangga,  mengawasi  kerja organisasi, mengatasi permasalahan lingkungan bahkan dalam membangun suatu peradaban baru.[1] Hal ini menunjukkan nilai strategis dari admiistrasi sebagai ilmu.
Kita bisa melihat, bahwa istilah Administrasi itu  bukan hal yang asing lagi dalam  kehidupan  sehari-hari.  Selain  itu,  kita  juga  sering  menjumpainya  dimana saja dan kapan saja dalam aspek kehidupan kita. Namun, banyak orang yang tidak tahu  dan  mengerti  tentang  apa  arti  dan  makna  yang  sebenar -benarnya  tentang administrasi.  Oleh  sebab  itu,  pentingnya  pelajaran/studi  administrasi  untuk dipelajari  dan  difahami  oleh  manusia  untuk  lebih  mengenal  dan  tahu  tentang administrasi yang sebenarnya.
Oval: 1Administrasi  itu  pada  hakikatnya   dan  dapat  di  artikan  sebagai  rangkaian kegiatan  kerjasama  manusia  untuk  mencapai  suatu  tujuan.  Dari  pengertian tersebut, bahwa Administrasi itu sebuah fenomena kerjasama sebagai objek kajian ilmu Administrasi karena sering dijumpai dalam setiap aspek kehidupan manusia sehari-hari.  Lagi  pula,  perkembangan  teknologi  dan  ilmu  pengetahuan  yang semakin canggih, tuntutan akan efisiensi dan efeksifitas kerja yang semakin sulit, tuntutan  akan  kompleksitas  kebutuhan  manusia  yang  tinggi,  mendorong masyarakat  dan  organisasi  untuk  melakukan  kerja  sama  dalam  berbagai  sektor kegiatan.
Apalagi saat, dunia terus berkembang dan kehidupan masyarakat kita terus maju  dengan  segala  perubahannya  yang  sangat  cepat  dan  pesat.  sehingga  untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi dan timbul didalam masyarakat itu,  antara negara,organisasi dan masyarakat sendiri harus melakukan kerjasama.
Dalam  pelaksanaan  pembangunan  transportasi  dan  perhubungan  stabilitas nasional,  kemajuan  ekonomi  dapat  berlangsung  dengan  cepat,  mudah  dan  tepat waktu melalui proses pengelolaan secara Administratif.
Ilmu  Administrasi  yang  terdiri  dari  publik  maupun  Bisnis,  sangat  besar sekali  peranan  dan  sumbangannya  dalam  proses  kemajuan  dan  peradaban kehidupan  manusia.  Dengan  demikian,  kita  dapat  menyimpulkan  bahwa administrasi itu sangat dibutuhkan sekali oleh manusia. Kita sebagai manusia sulit sekali  membayangkan  bagaimana  kelangsungan  hidup  manusia  dalam  proses sekarang  yang  modernisasi  tanpa  adanya  seorang  pemimpin/administrator  yang menggerakannya.
Disisi  lain  Islam  sebagai  agama  yang  rahmatan  lil’alamin  dengan  sumber hukum  al  Quran  dan  as  Sunnah  telah  mengajarkan  bagaimana  administrasi mengelola  individu  dan  negara, walaupun  dalam  al  qur’an  tidak  di  jelaskan secara  terinci  dan  analitis,  sehingga  diperlukan  penjelasan  terhadap  hukum  al Quran dan merupakan tambahan bagi sumber hukum Islam. Di dorong oleh permasalahan tersebut maka penulis menyusun makalah dengan judul Administrasi Islam.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Administrasi Islam di Indonesia?
2.      Bagaimana Administrasi Islam sebagai Disiplin Ilmu?
3.      Bagaimana Administrasi Islam dalam Sejarah?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Administrasi Islam di Indonesia.
2.      Untuk mengetahui Administrasi Islam sebagai Disiplin Ilmu.
3.      Untuk mengetahui Administrasi Islam dalam Sejarah.

                                                   BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Administrasi Islam di Indonesia
Sebelum panjang lebar membahas administrasi islam di Indonesia, perlu kiranya dimengerti lebih dahulu definisi administrasi, administrasi islam dan administrasi islam di Indonesia. Membahasa tiga kata ini cukup penting agar tidak salah arah dan pikiran mengkaji administrasi islam di Indonesia. Demikian pula masing-masing kata-kata itu membawa konsekuensi pengertian tertentu yang agak berlain.
Apa admnistrasi itu? Untuk mengetahui pengertiannya coba perhatikan dua contoh kalimat berikut. (a) untuk menyelesaikan urusan ini diperlukan ongkos administrasi sebayak Rp. 5.000,-. (b) perguruan tinggi x tidak tampak kemajuannya meskipun didirikan sepuluh tahun yang lalu.
Dua contoh kalimat di atas menggunakan kata administrasi tetapi mengandung arti yang berbeda. Dalam contoh yang pertama diartikan secara sempit yang berkisar pada masalah pencacatan.. ongkos administrasi menunjukan pada adanya dana yang harus dibayarkan sebagai imbalan atas pekerjaan tulis menulis. Intinya, administrasi secara sempit diartikan sebagai “pencatatan”, tulis menulis dan kerja kantor”.
Dalam contoh yang kedua, administrasi diartikan secara luas, yang berarti “pengaturan, pengelolaan, pengurusan ataupun managemen”. Contoh yang kedua diatas memperlihatkan bagaimana sebuah perguruan tinggi yang sudah cukup tua usianya itu, tidak tampak kemjuaannya. Oleh karena itu, mungkin saja masalahnya terletak dalam administrasi (pengaturan, pengelolaan dan seterusnya) perguruan tinggi tersebut sehingga tidak kelihatan maju (Suharsini Arikunto, 1990:31).
Oval: 3Dengan demikian, administrasi itu dapat dipahami secara sempit dan dipahami secara luas. Dalam arti sempit, administrasi itu berkisar pada maslah pencatatan, tatusaha, tulis menulis, mengetik, dan kearsipan (Soekarno, 1986.8)
Dalam arti luas sebagaimana oleh Jhon.M.pfiffner dan Robert Vance Presthus (1960) bahwa administrasi ialah sesuatu kegiatan atau proses yang terutama berkenan dengan uapaya/jalan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demikian pula Sondang P.Siagian merumuskan administrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetntukan sebelumnya.
Apa yang dikemukakan oleh dua ahli administrasi itu, dapat dikemukakan bahwa administrasi itu adalah sebuah proses dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan sekelompok orang. Seluruh prosese itu bertujuan untuk mengatur jalannya kegiatan yang telah dirancanakan.
Adminitrasi dalam pengertian luas ini lebih ditekankan pada prosese penyelenggaraan kegiatan. Sebagai proses kegiatan, administrasi dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh, si A ingin membuka tokok kelontong. Ia kemudian merencanakan apa saja yang akan dijual dan dari mana modal diperoleh. Setelah direncanakan, kemudian ia membeli barang, mengatur keluar masuk uang, melayani orang belanja dan sekaligus mengawasi barang-barangnya. Semua tindakan si A ini termasuk ke dalam tindakan seorang administrator.
Apa saja yang termasuk kegiatan yang dilakukan si A itu kegiatan yang dilakukannya ialah merencanakan toko, merencanakan isinya, merencanakan modal, membeli peralatan, membeli barang, mengatur keuangan, melayani orang belanja, mengawasi barang dan sebagainya. Semua kgiatan ini dinamakan administrasi. Tujuan yang henda dicapainya ialah kesejahtraan keluarga.
Kalua toko si A itu telah berkembang, tetntu saja prosese kegiatan itu tidak lagi bisa dilakukan sendirian. Ia membutuhkan orang lain untuk ikut serta menjalankan usahanya. Dari sinilah mulai organisasi. Organisasi itu wadah dan tempatnya administrasi. Untuk menjalankan tokonya secara baik, diperlukan tenaga-tenaga ahli untuk mencapai tujuan yang diinginkan dinamakan manajemen.

Dengan demikian, dalam melakukan kegiatan administrasi seseorng administrator dibantu oleh beberapa orang dalam menjalakna tugas-tugasnya utuk mencapai tujun yang telah ditetapkan. Kerja sama antara orang-orang itu ditempatkan disuatu wadah organisasi. Agar orang-orang yangb bekerja sama itu bekerja sesuai yang diharapkan, maka mereka perlu digerakan oleh seorang administrator. Tindakan menggerarakan orang-orang mencapai tujuannya itu dinamakan managemen. Atau dengan kata lain managemen itu prosese koordinasi yang meliputi kegiatan mengarahkan dan menyelarasakan tindakan para pahlawan, sumber-sumber dana, alat perlengkapan, metode bekerja, waktu dan tempat menuju pada sasaran yang telah ditetapkan (Mirrian Syofian Arif, 1995;16)
 Lalu, apa administrasi Islam itu? Administrasi islam adalah proses penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau beberapa seorang islam di mana kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Allah dan Rasullnya untuk tujuan yang diridhai Allah.
Disini terlihat bahwa administrasi islam lebih menekankan pada aspek nilai. Sumber utama yang digunakan sebagai panduan dalam beradministrasi itu adalah al-Qul’an dan As-Sunnah serta perilaku sahabat dan para tabi’in. Misalnya, seorang administrator islam harus memiliki sikap tulus dalam bekrja, memandang dunia hanya tempat untuk sementara dan bekerja merupakan bekal akhirat, meletakan dirinya sebagai hamba Allah dalam menjalankan aktifitas administrasinya (Fzlul Karim, 1963:580)
Dengan demikian, administrasi islam merupakan kajian teoterik yang sumber-sumbernya berasal dari wahyu. Kajian administrasi islam kemudian dikembangkan oleh para ulama yang disusun dalam karya-karya mereka seperti Abu Yusuf, Al Ghazali, Ibnu Tarmiyah, Ibnu Khaldun dan sebagainya.
Sekali lagi administrasi islam merupakkan kajian teoritik mengenai konsep-konsep administrasi dalam islam. lalu bagaimana dengan administrasi islam di Indinesia ? administrasi Islam di  Indonesia merupakan kajian mengenai implementasi administrasi islam yang bercorak ke Indonesiaan. Kajiaanya berupaya menyuguhkan praktek administrasi islam di Indonesia. Oleh karena itu, ia bukan lagi mengkaji secara teoritik administrasi islam.
Definisi yang mungkin diketengahkan mengenai administrasi Islam di Indonesia ialaha proses penyelenggaraan kegiata yang dilakukan oleh seorang atau beberapa orang islam dalam wadah tertentu melalui suatu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan memahami pengertian administrasi, administrasi islam dan administrasi islam di Indonesia dapat dikemukakan bahwa administrasi mengkaji secara teoritik konsep-konsep administrasi pada umumnya, administrasi islam mengkaji konsep-konsep administrasi dari sumbernya yang otentik dan administrasi islam di Indonesia mengkaji implementasi administrasi islam yang bercorak ke Indonesiaan dalam prakteknya sehari-hari.
B.       Administrasi Islam sebagai Displin Ilmu
Dalam khazanah ilmu-ilmu Islam, tidak akan ditemukan kata “administrasi Islam”. Demikian pula dalam al-Qura’an, kata administrasi tidak ditemukan. Paling tidak akan ditemukan istilah “idarah” yang pengertiannya mirip dengan administrasi. Dalam al-Quran ata administrasi disepadankan dengan kata yudabbiru yang artinya mengarahkan, melaksanakan, mengelola, menjalankan, merekayasa, mengemudikan, mengatur, mengurus dengan baik dan membuat rencana. Kata ini ditemukan dalam al-Quran surat 10 ayat 3 dan 31, surat 13 ayat 2 dan surat 32 ayat 5 (Cowan, 1976).
Filosofi dasar administrasi Islam berpusat di sekitar konsep keluhuran, kesalehan, keadilan, persamaan dan keadilan sosial. Misalnya masalah administrasi negara dalam Islam bukan saja hanya menekankan pemerintah yang harus bertaut dengan agama, melainkan administrasi yang berakar pada nilai dan etika Islam.
Demikian pula pelaksanaan administrasi Islam itu harus didasari dengan prinsip musyawarah. Oleh karena itu tidak dikenal seorang administrator yang otoriter dan diktator, melainkan hanya mereka yang shalih, takut kepada Allah, adil dan mampu melaksanakan tugas yang layak dipercaya mengemban tugas administratif. Demikian prinsip dasar al-Quran mengenai administrasi Islam.
Penulusuran administrasi Islam sebagai ilmu dapat dimulai dari penelusuran al-Quran yang memuat prinsip dasar administrasi sebagaimana telah dikemukakan, kemudian penelusuran terhadap hadits Rasul yang menyebutkkan bahwa, “setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya”.
Cara lainnya dilakukan dengan menelusuri karya-karya klasik para ulama yang menguraikan mengenai pengaturan masalah-masalah tertentu, misalnya al-Mawardi (450 H) dala Al-ahkam al-Sulthaniyyah, ibnu Taimiyah (661-728 H) dalam al-Siyasatu al-Syar’iyyah fi ishlah al-ra’I wa al’ra ‘iyyah, Qalqasandi dalam Subh al-A ‘sha fi Sina ‘at al-Insya (Kairo, 1919), Abu Yusuf dalam al-Kharraj, Imam al-Syafi’I dalam kitab al-kharraj, Ibnu Qudamah, dalam al-Kharraj wa sana’at al-Kitabah.
Selain itu adapula beberapa penulis modern yang mengupas masalah administrasi Islam, misalnya al-Kettani dalam al-Tartib al-Idariyyah, sherwani dalam Studies in Muslim Political Thought and Administration, dan Husaini dalam Arab Adminisration dan sebagainya.
Berdasarkan uraian ini, administrasi Islam memiliki sumber otentik dari al-Quran dan al-hadist sampai kemudian dikembangkan oleh beberapa ulama, cendekiawan dan pemikir muslim lainnya dari berbagai kawasan dalam karya-karya mereka. Demikian pula dalam sejarah, bagaimana dasar-dasar administrasi Islma ini diletakan dan dipraktekan.




C.      Administrasi Islam dalam Sejarah
Sejarah administrasi Islam untuk pertama kali dapat ditelusuri dari masa rasul. Pada masa Rasulullah praktek administrasi telah dicontohkan secara baik dalam kehidupannya, baik dalam mengatur masalah politik, ekonomi dan masyarakat.
Pada masa ini, segala urusan terpusat pada rasul dengan mesjid sebagai wadah organisasinya. Mungkin dalam sejarah Islam organisasi pertama adalah mesjid. Di mesjid Rasul memimpin shalat, memberi nasihat, menerima tamu, mendiskusikan problem ummat, mengirim surat kepada raja dan kepala negara lainnya.
Dari catatan sejarah dapat diketahui bahwa keputusan administrasi pertama dan terpenting yang dilakukan Rasulullah yaitu ketika beliau merencanakan, mengorganisasi dan melaksanakan emigrasi bagi sahabatnya ke Abisinia (Ethiopia), disusul oleh keputusan kedua Rasulullah dalam merencanakan, mengorganisasikan dan mengadministrasikan hijrah dari Mekkah ke Madinah pada tahun I (662 M).
Pigur Rasul ditempatkan sebagai pigur pusat dalam pengambilan keputusan. Namun, dalam menjalankan fungsi administratornya, Rasulullah melakukan musyawarah untuk setiap penyelesaian masalah politik, perang dan sebagainya. Kemudian Rasulullah juga membentuk dan mengangkat para mentri dan sekretaris. Jabatan-jabatan penting yang dibuat oleh Rasul saat itu ialah al-Wali (gubernur), al-‘amil (pengumpul pajak) dan al-qadhi (hakim).
Jabatan al-Wali ditugaskan Rasul untuk memimpin beberapa daerah, seperti Madinah, Tayma, al-janad, Banu Kindah, Mekkah, Najran, Yaman, Hadramaut, Uman dan Bahrin (Muhammad al-Burey, 1985: 254). Demikian pula ditugaskan aml sebagai pengumpulan zakat dari umat Islam di beberapa daerah, juga ditarik jizyah (pajak perlindungan) dari kaum non muslim yang tinggal di daerah muslim. Para hakim pun diangkat di beberapa daerah untuk menyelesaikan beberapa kasus.
Pengankatan wali, amil dan qadhi merupakan suatu bentuk awal dalam melakukan pembagian tugas dan pemberian wewenang yang dipraktekan Rasulullah.
Pendapatan negara yang didirikan rasul masih sangat terbatas. Rasulullah tidak memiliki Departemen keuangan. Pendapatan selain diperoleh dari zakat, sadaqah dan jizyah juga dipungut dari kharraj (pajak tanah), fay (pendapatan dari tanah negara) dan ghanimah (rampasan perang).
Masalah pertahanan dipipimpin sendiri oleh Rasul sebagai panglima perang, termasuk mengurusi masalah pengadaan senjata, perlengkapan, dan pemberian komando. Ringkasnya, Rasulullah sebagai panglima tertinggi pasukan muslim di Madinah. Dalam diri Rasul merangkap beberapa jabatan, yaitu Kepala Negara, Panglima Tertinggi, Hakim dan Mufti.
Dengan demikian, Rasulullah telah menjalankan fungsi administrator pada saat itu. administrasi semacam itu ditegaskan atas dasar syari’ah disamping adanya kesadaran dari pengikutnya, yang menurut sarjana administrasi terkemuka telah menunjukan adanya kecenderungan mutakhir dalam pemikiran adminitrasi modern (Abdul Hadi, 1970:72).
Demikialah cuplikan ringkas administrasi Islam pada masa Rasul. Model implementasi administrasi Islam ini kemudian diwariskan dan diteruskan dengan berbagai inovasi-inovasi oleh para sahabat hingga mencapai puncaknya sebagai “administrasi modern” di tangan Umar Bin Khattab untuk ukuran saat itu.  










BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
·         Administrasi islam adalah proses penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau beberapa seorang islam di mana kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Allah dan Rasullnya untuk tujuan yang diridhai Allah.
·         Penulusuran administrasi Islam sebagai ilmu dapat dimulai dari penelusuran al-Quran yang memuat prinsip dasar administrasi sebagaimana telah dikemukakan, kemudian penelusuran terhadap hadits
·         Dimasa Zaman Rasullah merupakan awal mula adanya administrasi Islam











DAFTAR PUSTAKA
·         Hadi Abdul. 1970. Al-Idarah al-Ammah fi al-Duwal al-Arabiyyah. Kairo, Dar el-fikr al-Arabi.
·         Muhammad A. Al Buraey, Islam: landasan alternatife administrasi pembangunan, CV. Rajawali (Jakarta, 1986). Terjmah dari Achmad Nashir Budiman, Administrative Development: an Islamic Perspective
·         Sumantri Ii. 2002. Administrasi Islam. Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
·         Soekarno. 1986. Dasar-Dasar Managemen, Miswar, Jakarta


[1] Muhammad A. Al Buraey, Islam: landasan alternatife administrasi pembangunan, CV. Rajawali (Jakarta, 1986). Terjmah dari Achmad Nashir Budiman, Administrative Development: an Islamic Perspective

No comments:

Post a Comment